TIMES SEMARANG, MALANG – Sebagai komitmen nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Lanud Abdulrahman Saleh Malang telah membentuk Kompi Produksi Ketahanan Pangan dengan jumlah 167 orang personel.
Danlanud Abdulrahman Saleh, Marsma TNI Reza Sastranegara dalam coffee morning dengan wartawan, Selasa (3/6/2025) pagi menyatakan bahwa Lanud Abdulrahman Saleh Malang telah siap berkontribusi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Acara coffee morning itu digelar dalam suasana akrab di cafe milik Skuadron Teknik 022, depan hanggar pemeliharaan pesawat terbang.
Seluruh unsur organisasi wartawan diundang dalam acara coffe morning bersama Danlanud Abdulrahman Saleh, Marsma TNI Reza Sastranegara di Skatek 022. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Lanud Abdulrahman Saleh sendiri memiliki pesawat pendukung tempur di antaranya Hercules C-130, Cassa 212 dan EMB-314 Super Tucano, pesawat latih lebih lanjut berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.
Super Tucano ini dianggap sangat cocok untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support , dan penumpasan pemberontak.
Indonesia mempunyai 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli dari Brasil pada tahun 2012. Pesawat tersebut ditempatkan di Skadron 21 Abd Malang, menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah dipensiunkan karena usianya yang tua.
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Versi khusus kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lebih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU, khususnya Lanud Abdulrahman Saleh Malang.
Kompi Produksi Ketahanan Pangan
Kembali ke soal ketahanan pangan, menurut Reza, Lanud Abdulrahman Saleh sendiri juga sudah mendapat perintah dari pimpinan TNI AU untuk menyiapkan satu Kompi Produksi Ketahanan Pangan (KPKP), dan itu dibentuk dengan personil sebanyak 167 orang.
Bahkan, lanjut Reza, Lanud Abdulrahman Saleh juga sudah menerima BKO sarjana terdiri dari dua orang Letda yang masih gress untuk membantu bagaimana hasil produksinya nanti bisa menjadi sangat baik. "Kita lihat nanti ke depan hasilnya," katanya.
Lanud Abdulrahman Saleh Malang juga telah siap untuk komoditi jagung, ketela pohon dan jamur. Bahkan kini telah membuat greenhouse dimana didalamnya ujicoba bukan hanya untuk tiga komoditi itu saja. "Ada ikan lele," tambahnya.
Ikan lele, ternyat permintaan di masyarakat sangat besar. Sayangnya Malang Raya masih belum mampu memenuhi permintaan itu keseluruhan. "Bahkan hanya nol koma sekian persen," tambah Kol Koonst Donnel.
Koonst memang diserahi memimpin pelaksanaan program ketahanan pangan di lingkungan Lanud Abdulrahman Saleh Malang.
Koonst mengatakan, selama ini sebagian besar kebutuhan ikan lele di Malang itu dipasok dari Tulungagung dan Blitar. "Malang sendiri belum bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan masyarakat Malang sendiri," katanya.
Karena itu, lanjut Koonst saat ini Lanud Abdulrahman Saleh Malang tengah membuat green house sebagai edukasi ketahanan pangan. "Di situ ada pertanian, ada jamur, ada lele dan ada peternakan lainnya. Kami berharap bila itu semua jalan, maka siapapun juga akan bisa belajar dari situ sebagai edukasi," tambah Koonst.
Lahan Pertanian Sudah Siap
Lanud Abdulrahman Saleh Malang memiliki lahan pertanian yang luas. Lahan-lahan itu bahkan telah siap untuk mensukseskan program ketahanan pangan yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subiyanto.
Untuk tanaman jagung dan ketela pohon lahan yang yang disiapkan masing-masing bisa mencapai 80 ha. Bahkan jamur juga sudah siap dengan 80.000 baglog (media untuk menanam jamur).
Ke 167 personil anggota Kompi Produksi Ketahanan Pangan yang dibentuk di Lanud Abdulrahman Saleh Malang itu nanti juga akan bertani sesuai dengan tugas yang diberikan kepada mereka.
Danlanud Abdulrahman Saleh Malang menambahkan, ada lima kelompok yang ditugaskan kepada anggota Kompi Produksi Ketahanan Pangan itu, yaitu peternakan, perikanan, pertanian, kesehatan dan kontruksi.
"Lima hal itu yang diperintahkan pimpinan kepada kami untuk bisa membantu program pemerintah dalam hal ketahanan pangan," tegas Reza.
Reza berharap hal itu akan bisa berjalan pada tahun ini, karena masih menunggu verifikasi dari pusat, dan yang jelas pihaknya sudah menyiapkan segala kebutuhan itu, termasuk bagan organisasi dan orang-orang yang nantinya akan ditugaskan di Kompi Produksi Ketahanan Pangan.
Lanud Abdulrahman Saleh Malang juga berharap hasilnya nanti benar-benar akan bisa memberi kontribusi nyata dan baik dalam Ketahanan Pangan di Malang Raya.
"Selanjut kami juga berencana akan menyampaikan potensi-potensi yang dimiliki Lanud Abdulrahman Saleh untuk mendukung terciptanya ketahanan pangan kepada Bupati Malang, bahkan tidak menutup kemungkinan juga kepada Wali Kota Malang," ujar Komandan Lanud Abdulrahman Saleh Malang, Marsma (TNI) Reza Sastranegara. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lanud Abdulrahman Saleh Malang Sudah Siapkan Kompi Produksi Ketahanan Pangan
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |