TIMES SEMARANG, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta seluruh warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, menyusul longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, yang menelan korban jiwa dan membuat puluhan warga hilang.
“Warga di wilayah pegunungan atau yang memiliki kerentanan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan,” ujar Luthfi saat ditemui di Semarang, Jumat (14/11/2025) malam.
Sebagai informasi, peristiwa bencana longsor di Majenang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam itu merenggut enam korban jiwa dan menyebabkan puluhan warga hilang.
Ahmad Luthfi juga meminta bupati dan wali kota bersama BPBD di setiap kabupaten/kota memperkuat langkah mitigasi, termasuk memperbarui peta rawan bencana serta menyosialisasikannya kepada warga. Dengan informasi yang jelas, kata dia, masyarakat dapat mengantisipasi risiko lebih dini.

Terkait penanganan bencana di Cibeunying, Ahmad Luthfi menyebut pencarian korban hilang masih menjadi prioritas. Tim gabungan dari BPBD provinsi dan kabupaten, TNI, Polri, relawan, hingga sejumlah lembaga kemanusiaan terus melakukan penyisiran di area terdampak.
“Seluruh peralatan sudah dikerahkan. Kami berharap proses pencarian bisa menemukan warga yang belum terdata dalam kondisi selamat,” kata Luthfi.
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan
Di lapangan, bantuan logistik mulai disalurkan dan dapur umum telah beroperasi untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Tim penanganan bencana juga mulai menyiapkan langkah pemulihan pascalongsor.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB itu dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi. Material tanah menimbun permukiman warga, menyebabkan penurunan tanah hingga dua meter serta retakan sepanjang sekitar 25 meter.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyampaikan bahwa 46 warga dari 17 kepala keluarga terdampak bencana tersebut. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |