TIMES SEMARANG, SEMARANG – Program Studi Seni Rupa Universitas Negeri Semarang (Unes) resmi menyelenggarakan pameran seni bertajuk “Atma Sadia”. Sebuah pameran kolaboratif mahasiswa yang digelar pada 12–14 Desember 2025 di Rumah Pohan, Kota Lama Semarang.
Ketua Pelaksana pameran, Miftahul Nur Khairul Wijaya Setyaji, menjelaskan arti Atma Sadia. "Atma Sadia berasal dari kata Atma yang berarti jiwa dan Sadia yang bermakna cukup,” terangnya pada TIMES Indonesia, Sabtu (13/12/2025).
Tema itu sengaja dipilih sebagai bentuk kontemplasi dan penerimaan diri, baik bagi mahasiswa maupun pengunjung, serta menjadi ruang perenungan mengenai makna “cukup” dalam kehidupan keseharian.
Pameran ini merupakan hasil kerja sama dua rombongan belajar (rombel) mahasiswa Seni Rupa UNES. Setelah melalui tahapan seleksi, akhirnya terpilih 35 karya. Karya itu mencakup karya mahasiswa dan tujuh seniman undangan.
Karya yang dipamerkan juga beragam, mulai dari lukisan, digital art, hingga satu karya instalasi.
Dosen pengampu, Muhammad Rahman Athian menjelaskan bahwa, pameran kali ini merupakan bagian dari mata kuliah Pameran Seni Rupa yang didesain untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung mengelola sebuah event seni.
“Pameran ini adalah sarana agar mahasiswa memahami medan sosial seni rupa di Semarang. Mereka mengelola semuanya sendiri, saya hanya menjadi pendamping dan validator,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa didorong untuk melepaskan formalitas kampus agar mampu membaca dinamika seni di masyarakat secara lebih bebas dan kreatif.
Signature Seni Rupa Unes
Salah satu yang menjadi ciri khas pameran ini adalah perpaduan karya digital dan karya kanvas.
“Karya digital merupakan signature mahasiswa Seni Rupa UNES, selain tetap kami dorong berkarya menggunakan media tradisional seperti kanvas,” imbuhnya.
Melalui pameran ini, ia berharap, para mahasiswa dapat Memperkenalkan Program Studi Seni Rupa UNES kepada publik, hingga menarik peluang kerja sama dengan institusi atau pihak eksternal, serta menghidupkan ruang seni di Kota Lama sebagai pusat apresiasi budaya
“Kami ingin menunjukkan identitas dan proses belajar mahasiswa Seni Rupa UNES. Semoga pameran ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas,” pungkasnya.(*)
| Pewarta | : Hermanto |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |