TIMES SEMARANG, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) lagi-lagi membuktikan kreativitas mahasiswanya melalui event yang dilaksanakan pada selasa (26/8/2025) berlokasikan di Graha Polinema.
Inovasi yang sangat potensi dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan energi. Sekelompok mahasiswa dari Teknik Elektro dan Administrasi Niaga melakukan kolaborasi dalam pembuatan serta pemasaran produk mereka yaitu lampu taman bertenaga surya.
Indonesia sendiri masih menghadapi tantangan serius terkait penggunakan energi listrik, demi keberlangsungan masyarakat.
Setiap tahunnya terjadi peningkatan konsumsi, dengan beberapa data kunci seperti peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 99,63 persen pada 2022 dan 98,45 persen di akhir 2024, serta konsumsi listrik per kapita yang meningkat sebesar 13,98 persen pada 2023 dibandingkan 2022.
Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan kenaikan biaya tagihan listrik yang membebani masyarakat, tetapi juga bisa menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global, polusi udara dan masalah kesehatan pernapasan.
Situasi booth expo pada saat acara Expo Inovasi Vokasi (INOVAKS) Polinema Berdampak 2025.
“Karena kita ingin melakukan inovasi baru, dengan adanya lampu taman ini dapat mengurangi konsumsi energi listrik dan juga meminimalisir penggunaan kabel”, ujar Hannies salah satu mahasiswa Teknik Elektro
Lampu taman berpanel surya yang dibuat dan dikembangkan oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Malang ini memiliki daya listrik sebesar 0,5watt dan dapat bertahan selama 8 jam.
Cara kerja dari lampu taman berpanel surya ini juga cukup simple, pada saat panel surya tidak mendapatkan cahaya matahari, secara otomatis lampu yang berada dalam case akan menyala secara otomatis tanpa perlu adanya campur tangan dari manusia.
Dengan desain yang minimalis dan durasi pemakaian yang tergolong awet, bisa menjadikan produk ini sebagai produk yang ramah lingkungan dan juga sangat ramah di kantong warga Indonesia.
Untuk saat ini masih dalam tahap launching melalui platfrom e-commerece, yang dibantu oleh jurusan lain dalam proses pemasarannya. Untuk kedepannya akan dibuat versi real size-nya agar dapat digunakan di area sekitar kampus ataupun untuk dipasarkan.
“Semoga untuk ke depannya akan ada perkembangan lebih lagi, dan juga akan ada produk-produk baru lainnya, dan nanti akan ada pemeliharaan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di daerah Jawa Timur, karena untuk penggunaan jasa pemeliharaan PLTS masih sangat jarang,” ucap Hannies salah satu mahasiswa Teknik Elektro. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inovasi Apik dari Polinema: Lampu Taman Tenaga Surya, Hemat Energi dan Minim Kabel
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Ronny Wicaksono |